Menu

Puisi (60) Resensi (19) Opini (17) Sastra (16) Cermin (15) Menjadi guru (13) Teror (9) Sabda Pemilik Kampung (8)

Selasa, 03 Januari 2012

Habibi Menjadi Sebuah Manuver Brilian Bangsa Kita

Cinta itu sederhana. Ketika tatapan Ainun menerpa mata Habibi, sejak itulah debar-debar itu muncul. menyeruak. Saling senyum ketika bertemu, setelah terpisah sepuluh tahun. Sebuah pertemuan yang tak direncanakan. Sederhana dan sekaligus misterius.

Habibi & Ainun, memang sebuah buku tentang sepasang kekasih. Tapi bukan cinta kamuflase atau cerita yang membumbung tinggi. Seperti di awal tadi, kisah ini sederhana. Tetapi di balik kesederhanaan kisah yang diungkap kita akan tahu bagaimana sebuah cinta mampu mengubah sosok Habibi dan Ainun menjadi seorang manusia yang utuh. Tidak saja bagi mereka pribadi, tapi agama dan bangsa mereka mendapat cipratan energi positif dari kiprah mereka.

Sebagai sebuah biografi, tulisan Prof. Baharudin Joesoef habibi (BJ. Habibi) memang hanya berbicara tentang hubungannya dengan alm. istrinya, Ainun. Namun demikian, buku ini sendiri merupakan sebuah sejarah bangsa ini (Indonesia). Bagaimana perjuangan sebuah keluarga muda di pelosok Jerman yang harus menyiasati hidupnya dalam keadaan ekonomi yang pas-pasan. Yang kelak akan membuat sejarahh terbuka matanya terhadap perkembangan teknologi yang ada di Indonesia.

Sebuah pesawat buatan anak negeri Gatotkaca N-20 berhasil melesat dan menembus angkasa raya. Seluruh dunia yang menyangsikan menjadi terpana. Habibi menjadi sebuah manuver brilian bangsa ini. Sebuah inspirator dari sepak terjang karir dan kisah asmaranya. Memang betul pepatah lama, dibalik kesuksesan lelaki di situ ada kekuatan perempuan yang jadi pemicunya. Tidak berlebihan, Ainun adalah inspirasi Habibi. Senyum dan tatapannya yang membuat habibi mampu berkarya dan berkarya.

Buku ini wajib menjadi bacaan generasi muda bangsa ini. Bagaimana perjalanan karir seorang manusia terpandai Indonesia abad ini. Sederhana dan memang harus bekerja keras untuk itu.